Doa Sang Penari
Gulita menyergap ruang pentas Societet di kompeks Taman Budaya Yogyakarta begitu angka delapan genap melingkari jam. Di sisi panggung, Kinanti Sekar Rahina menanti. Matanya berbinar seiring sinaran lampu yang membuka acara. Tatapnya tak beranjak, seiring senyuman yang perlahan merekah begitu menyaksikan penampilan anak didiknya di Sanggar Seni Kinanti Sekar.
Tepat di minggu terakhir bulan kelima ini, Sekar menampilkan karya tari bertajuk Doa Sang Penari. Menurutnya, gerak tari menjadi sebuah laku untuk menghaturkan doa pada Yang Maha Kuasa. “Dari dalam jagad jiwaku, menghubungkan semesta yang maha luas. Dalam gerakku yang berwiraga wirama wirasa. Selaras gerak kosmis Sang Nataraja. Dari hatiku, japaku, gerakku, dan untaian melodiku. Kuhaturkan sembah bakti untuk-Mu”, udarnya.