Menghela Serat Agel

anggertimur
1 min readJun 17, 2018

--

Dipandu berkas sinaran mentari sore, Mbah Semi (62) tengah menyambung sulur-sulur agel yang akan segera ditenun kakak iparnya, Mbah Samirah (70). Mereka berdua bahu-membahu mengerjakan tenun agel berbahan dasar daun gebang. Daun ini masih satu rumpun dengan pohon palem. Digunakan setelah direndam air dan dikeringkan hingga warnanya putih bersemu kuning.

Menurut Semi, butuh 1–2 hari untuk menyambung agel ini agar menghasilkan lembaran tenun agel berukuran panjang 8 meter. “Digarap sesampainya, kalau capek ya ditinggal ngaso dulu”, ungkap Mbah Semi.

Setelah dirasa cukup, sulur-sulur agel ini dibawa Mbah Samirah ke ruang kreasinya di sisi selatan pawon. Tak lama, ia mulai naik ke atas dipan tua dan disambut Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang unik.

--

--

anggertimur
anggertimur

Written by anggertimur

#PenceritaFoto | Archiving Local Culture of Indonesia https://www.instagram.com/anggertimur/

No responses yet