Rona Rasa Nostalgia
“Sore, sore padang bulan. Ayo konco, podo dolanan. Rene-rene bebarengan. Rame-rame e do gegojegan. Kae-kae rembulane. Yen disawang kok ngawe-awe. Koyo-koyo ngelingake. Konco kabeh ojo turu sore-sore”. Lantunan tembang dolanan anak ini lamat-lamat terlantun dari mp3 player Mbah Jadul yang menemaninya menjajakan nostalgia di Alun-alun Selatan Yogyakarta.
Tembang ini menemani rehatnya seusai menempuh perjalanan panjang dari Bambanglipuro, Bantul dengan sepeda jengki tua andalan. Tak lama, ia mulai menjajakan rona rasa nostalgia yang mewujud dalam rupa es krim jadul yang lekat dengan memori saat bocah. Berbekal lonceng, senter dan terompet rekaannya, ia berkeliling Alun-alun Selatan sedari senja hingga malam. “Biasanya nanti sehabis tarawih baru rame. Sekarang leren dulu”, tutur Mbah Jadul sembari mengisap rokok lintingan dengan nikmat.