Tuah Tirta Mataram
Aroma bunga mawar melati dibalut kemenyan, menguar mewangi merayapi udara. Menemani orang-orang yang telah mengakrabi Makam Raja-raja Mataram sedari pagi. Ratusan anak tangga yang harus ditapaki untuk memasuki Gapura Supit Urang, tak jadi negasi niatan bulat untuk ngalap berkah lewat ritus Nguras Enceh saban bulan Suro.
Ritus Nguras Enceh dilaksanakan saban Jumat Kliwon. Namun bulan Suro tahun ini, tak dihadiri hari Jumat Kliwon. Sehingga ritus dilaksanakan pada Selasa Kliwon. Nguras Enceh merupakan wujud penyucian diri atas dosa lewat perantaraan air suci dari 4 enceh, tempayan istimewa yang dikuras para Abdi Dalem Karaton.
Berjejer dari timur menuju barat, terdapat Enceh Nyai Danurmurti dari Kerajaan Sriwijaya (Palembang), Enceh Kyai Danurmaya dari Kerajaan Samudera Pasai (Aceh), Enceh Kyai Mendung, dari Kerajaan Ngerum (Turki), Enceh Nyai Siyem dari Kerajaan Siam (Thailand). Kesemuannya merupakan wujud rasa hormat dari keempat kerajaan sahabat pada Sultan Agung berserta Kerajaan Mataram yang dipimpinnya.
Dalam prosesi Nguras Enceh, terdapat dua kelompok Abdi Dalem yang bertugas, yakni dari Karaton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.